Minggu, 20 April 2014

Merdeka !

Indonesia MERDEKA!

17 Agustus 1945. Jiwa saya selalu bergidik setiap kali mendengarkan seseorang menyebutkan tanggal itu.
Bagaimana tidak? Bangsa Indonesia dijajah selama lebih dari 350 tahun, menderita lahir dan batin dan sampai akhirnya bisa terbebas dari semua itu. Bayangkan saja, para pahlawan perjuangan rela gugur demi membela bangsanya. Itu memang bukan sesuatu yang berlebihan jika dilihat dari sudut pandang seorang patriotisme, tapi itu akan menjadi sesuatu hal yang sangat bermakna jika kita memandang dari segi para pemuda jaman sekarang yang cenderung banyak mengeluh, dan lebih suka duduk diam di rumah.

Wah, kalau jaman dulu, jangankan duduk diam dan bersantai di beranda rumah sambil makan camilan, dan minum secangkir kopi. Bernafas lega saja mungkin sudah sangat susah.
Yang saya kagumi adalah bagaimana sulitnya proses menuju merdeka, tetapi mereka tetap gigih dalam berjuang. Mungkin kalau saya hidup di era itu, saya lebih memilih untuk mati saja, nahloh.

Tapi itu tadi pilihan saya, beda lagi dengan pilihan para pahlawan yang sama sekali tidak sudi mati di tangan penjajah!

Yang saya tidak mengerti, mengapa ada sebagian orang yang masih menganggap remeh hari kemerdekaan bangsanya. Mungkin lebih tepatnya tidak menghargai.
Saya tidak mengerti sejauh mana mereka tidak menghargai., tapi mari kita ambil contoh sederhananya.

Ada seorang anak berkata demikian "Alah, kan pahlawan jaman dulu cuma mengajarkan tentang bagaimana cara membaca dan menulis.. Gitu aja kok disebut pahlawan sih?".
Wah, bagaimana ya menyikapi yang seperti ini? Lebih baik kita beri pengertian, bahwa jaman sekarang dan era kemerdekaan itu sangat jauh berbeda. Jaman dulu mau belajar itu susah, harus yang benar-benar kaya dan mempunyai cukup uang, kalau yang tidak? Silahkan pergi ke sawah.
Sementara jaman sekarang? hidup sudah semakin modern. Pemerintah juga cakap, sudah ada program "Kartu Menuju Sejahtera" untuk rakyat miskin, sehingga mereka masih bisa menikmati bangku sekolah selama 9 tahun, bahkan diwajibkan untuk bersekolah selama itu, syukur bisa lebih.

Tapi kesimpulannya, apa Bangsa Indonesia sudah merdeka? Belum!
Merdeka dari penjajah Eropa memang sudah, tapi merdeka dari penjajah dalam negara sendiri? Masih sulit untuk disimpulkan. Di satu sisi, sebagian pemerintah berkorupsi dan menghura-hurakan uangnya itu untuk kepentingan pribadi, tapi di sisi lain? Pemerintah juga yang telah memberantas korupsi itu.

Belakangan ini, lebih dari puluhan oknum mendekam di penjara karena melakukan tindak pidana korupsi. Betapa kasihannya bangsa kita? Sementara di luar sana, masih banyak rakyat yang menderita karena tidak bisa makan. Astaghfirullah....


Contoh lainnya adalah, merdeka dari sisi kriminalitas. Aduh, merdeka apanya? Tindak kriminalitas baik ringan maupun berat masih sering terjadi. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah alasannya, "untuk biaya makan anak dan istri saya, pak.", apakah harus sampai segitunya? Itu bukan sepenuhnya salah mereka. Pemerintah mungkin membuka lapangan pekerjaan, tapi hanya untuk kalangan terpelajar? Sementara yang tidak? Silahkan berbuat kriminal, atau mengemis, atau tindakan tidak terpuji lainnya.
Walaupun tidak demikian, tapikan dengan kata lain adalah itu yang hendak diucapkan pemerintah.
Bahkan saya mengirta, lebih baik kalangan tidak terpelajar di era penajjahan. Ya, walaupun mereka tidak terpelajar, tapi mereka masih mau berusaha untuk bekerja, sementara jaman sekarang? Behhhh....

Orang yang terpelajar aja masih banyak yang nganggur di rumah kok, ckck. Negara Indonesia itu adalah negara yang kaya akan sumber daya, tetapi masih belum bisa memanfaatkan kekayaan itu. Setuju?

0 komentar:

Posting Komentar